Makanan berbasis tumbuhan, atau yang sering disebut sebagai makanan vegan, semakin populer belakangan ini di kalangan masyarakat. Bukan hanya karena tren, tetapi juga karena kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan. Makanan berbasis tumbuhan tidak hanya mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh, tetapi juga ramah lingkungan karena mengurangi jejak karbon dan dampak negatif terhadap alam.
Menurut Dr. Adhiatma Gunawan, seorang ahli gizi, makanan berbasis tumbuhan mengandung serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang sangat baik untuk tubuh. “Dengan mengkonsumsi makanan berbasis tumbuhan, kita dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker,” ujarnya.
Selain itu, makanan berbasis tumbuhan juga dapat membantu mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari produksi makanan. Menurut data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), produksi makanan hewani menyumbang sekitar 14,5% gas rumah kaca global. Dengan beralih ke makanan berbasis tumbuhan, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Profesor Suseno Budidarsono, seorang pakar lingkungan, juga menekankan pentingnya makanan berbasis tumbuhan dalam menjaga kelestarian alam. “Dengan mengurangi konsumsi makanan hewani dan beralih ke makanan berbasis tumbuhan, kita dapat membantu mengurangi deforestasi, penggunaan air, dan polusi udara yang disebabkan oleh industri peternakan,” katanya.
Tentu saja, untuk menjadi vegan tidaklah mudah. Diperlukan kesadaran dan komitmen yang kuat untuk dapat menjalani gaya hidup ini. Namun, dengan semakin banyaknya pilihan makanan berbasis tumbuhan yang tersedia di pasaran, mulai dari susu nabati hingga daging tiruan, tidak ada alasan lagi untuk tidak mencoba.
Makanan berbasis tumbuhan bukan hanya solusi sehat untuk tubuh kita, tetapi juga solusi ramah lingkungan bagi planet ini. Mari kita mulai mengurangi konsumsi makanan hewani dan beralih ke makanan berbasis tumbuhan demi kesehatan dan keberlanjutan bumi kita.
